Mungkin ada beberapa diantara kita yang selalu mengasumsikan bahwa modal dan peluang sama seperti telur dan ayam, bahkan ada yang ekstrem lagi.  Modal menduduki urutan pertama di atas segala-galanya upaya berwirausaha, baik pemula atau yang sudah advance sekalipun. 
      Kalau anda sependapat dengan tanggapan bahwa modal adalah segala-galanya mungkin saat ini anda sedang frustasi atau kesulitan super maximal yang tidak dapat dipecahkan, dan unsur pemecahnya hanyalah uang semata.
       Bermula dari kesempatan yang kurang dipikirkan resikonya berdampak pada kesulitan modal atau over estimate. Ini wajar terjadi dimana-mana dalam kondisi yang pemula bahkan yang sudah berpengalaman pun masih sering terjadi hal ini. Lalu, bagaimana menyiasatinya? Cara paling ampuh memang step by step. 
         Karena usaha tanpa backing apapun selalu memulainya dari no besar, dan hasilnya sangat lihai saat seluruh jurus sudah diketahuinya dan mampu diantisipasinya. Jadi modal anda beriring dengan jurus yang anda kuasai, dan peluang anda beriring dengan jangkauan jurus mana saja yang akan pelajari dan mampu menerapkannya, ingat jurus pertama yang dikuasai harus mampu mendukung keberhasilan jurus kedua berikutnya.
Selamat berwirausaha, nikmati prosesnya, kembangkan peluangnya dan dapatkan bisnisnya.

Router Mikrotik merupakan router yang memiliki fitur lengkap. Salah satu fitur yang cukup populer dan banyak digunakan dari Router Mikrotik itu sendiri adalah Hotspot. Tahukah anda perbedaan internet sharing biasa dengan Hotspot? Mungkin anda sering menemukan sinyal internet wifi yang di password dengan menggunakan WPA atau WEP. Anda akan bisa internetan jika memasukkan password dengan benar. Jadi siapa saja bisa mengakses wifi itu jika tau password nya karena password nya hanya ada satu.

Berbeda dengan metode Hotspot, yang mana kebanyakan wifi hotspot tidak di password dan semua user bisa konek kemudian akan diarahkan ke halaman login di Web Browser. Tiap user bisa login dengan username dan password yang berbeda-beda. Metode semacam inilah yang sering kita temukan di wifi Cafe, Sekolah, kampus, maupun area publik lainnya.

Nah, sekarang kita akan membahas Tutorial Mikrotik Indonesia dengan mencoba membuat dan seting mikrotik sebagai Hotspot. Namun sebelumnya anda perlu tau apa saja kelebihan Hotspot dengan menggunakan Mikrotik. Dengan menggunakan Mikrotik sebagai Hotspot, anda dapat mengkonfigurasi jaringan wireless yang hanya bisa digunakan dengan username dan password tertentu.

Anda juga dapat melakukan manajemen terhadap user-user tersebut. Misalnya, mengatur durasi total penggunaan hotspot per user, membatasi berapa besar data yang dapat di download tiap user, mengatur konten apa saja yang boleh diakses user, dll.

Oke, udah tau kan apa saja kelebihan dan fitur-fitur hotspot mikrotik. Sekarang lanjut Balajar Mikrotik langsung ke praktek nya. Kita mulai dengan konfigurasi dasar hotspot nya dulu ya.

1. Tentukan interface yang akan dibuatkan hotspot. Karena kita akan membuat hotspot via wifi maka pilih interface wlan. Disini saya asumsikan menggunakan wlan1. Aktifkan wlan1 dan gunakan mode AP Bridge, isikan SSID dengan nama hotspot anda.



2. Beri IP address interface wlan1, misalnya 192.168.100.1/24
ip address add address= 192.168.100.1/24 interface=wlan1

Atau bisa melalui winbox, masuk ke menu IP --> Address


3. Sekarang kita mulai membuat Hotspot untuk wlan1. Untuk lebih mudah nya kita menggunakan wizard Hotspot Setup. Masuk ke menu IP --> Hotspot --> Hotspot Setup



4. Pilih Hotspot Interface : wlan1 --> klik Next

5. Selanjutnya mengisikan IP address dari wlan1 dan centang Masquerade Network. klik Next


6. Menentukan range IP address yang akan diberikan ke user (DHCP Server), misal : 192.168.100.10-192.168.100.254. Jadi user akan diberikan IP secara otomatis oleh DHCP Server antara range IP tersebut.


7. Memilih SSL certificate. Pilih none saja, klik Next.


8. IP Address untuk SMTP Server kosongkan saja. Klik Next.


9. Memasukkan alamat DNS Server. Isikan saja dengan DNS Server nya Google : 8.8.8.8 dan 8.8.4.4. Klik Next.



10. Memasukkan nama DNS untuk local hotspot server. Jika diisi nantinya akan menggantikan alamat IP dari wlan1 sebagai url halaman login. Jika tidak diisi maka url halaman login akan mengguakan IP address dari wlan1. Kosongkan saja, klik next.


11. Hotspot sudah berhasil dibuat. Silakan anda coba koneksikan laptop anda ke wifi hotspot anda.



12. Buka browser dan akses web sembarang, misalnya mikrotikindo.blogspot.com maka anda akan dialihkan ke halaman login hotspot mikrotik. Pastikan alamat web yang dituju tidak menggunakan protokol https tetapi menggunakan http. Jika menggunakan HTTPS maka redirect ke login page akan error.

13. Silakan coba login dengan username : admin dan password : kosong. 
14. Jika berhasil login berarti Hotspot sudah beres.
15. Untuk mengedit dan menambahkan user silakan masuk ke menu IP --> Hotspot --> klik tab Users




Jika teman-teman masih kurang paham dan bingung tentang cara konfigurasi mikrotik hotspot ini, teman-teman bisa coba lihat Video Tutorial Penjelasan dan Cara Setting Hotspot MikrotikBerikut ini :


 




Oke cukup sekian dulu tutorial tentang Cara Membuat Hotspot di Mikrotik : Seting dasar Hotspot Mikrotik

Kali Tutorial Mikrotik Indonesiaakan membahas tentang Cara Setting User Manager untuk diintegrasikan dengan Hotspot Mikrotik

Artikel kali ini akan membahas bagaimana membangun managemen user yang terintegrasi menjadi satu di dalam user manager dengan menggunakan 2 buah perangkat Routerboard yang berbeda dimana masing-masing Router tersebut  sudah terdapat service hotspot system, untuk topologi nya seperti pada gambar di bawah ini


Dari topologi diatas Router B sudah terhubung ke Router A dimana masing – masing menggunakan ether 3,  kemudian untuk Router A dan Router B masing-masing sudah terpasang hotspot system, untuk Router A mennggunakan HotSpot Interface ether 2 dan Router B menggunakan wlan 1, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa kita akan melakukan integrasi kedua hotspot system tersebut menggunakan user manager, dimana user manager sudah terinstall pada Router A, sebelum melangkah lebih lanjutkan akan di jelaskan instalasi User manager dan Hotspot system.

User manager bisa kita akses dari webbrowser dengan alamat http://ip-router/userman

Instalasi Radius pada Hotspot Router A dan Router B
Setelah Package User manager sudah terinstal dan Hotspot System sudah berjalan, langkah selanjutnya adalah lakukan integrasi menggunakan Radius Server
Konfigurasi pada Hotspot
 
Masuk di menu IP Hotspot Sever Profiles,  pilih hsprof1 centang parameter Use Radius, setelah itu klik tombol Apply


Langkah selanjutnya pilih menu Radius, kemudian klik Add (tombol (+) merah) karena kita menggunakan Hotspot centang parameter “Hotspot” , kemudian tentukan address dan screet
  • Jika hotspot dan Radius Server masih dalam satu router maka untuk Address kita isi dengan “127.0.0.1
  • Isi screet dengan kombinasi key yang unik misalnya : 123456
Untuk mengintegrasikan hotspot pada Router B dengan User manager pada Router A, Caranya adalah sebagai berikut : 
  • Untuk Router B karena berfungsi sebagai Radius Client maka isikan parameter Address dengan ip yang satu segement dengan Router A (IP Gateway Router A), jika sesuai dengan topologi maka Address yang di isi adalah “192.168.5.215”
  • Isikan secret dengan kombinasi Key, bisa berbeda dengan Router A atau bisa Sama
 
Instalasi Radius pada User manager Router A
Cara konfigurasinya adalah dengan masuk ke halaman User manager menggunakan aplikasi web browser dengan alamat http:// 192.168.5.215/userman
Langkah selanjutnya login pada halaman userman, secara default untuk username “admin” dan password kosong

\Tambahkan di menu “Routers” untuk menghubungkan Radius pada Router A dengan user manager, klik Add pilih New kemudian isikan parameter berikut
  • Isikan parameter Name dengan nama routerA
  • karena Radius pada Router A dan User manager terdapat di dalam satu router (Router A) maka isikan IP Address dengan “127.0.0.1
  • Shared secret kita sesuaikan dengan parameter secret yang ada di menu Radius
  • Jika sudah tekan tombol Add 
Tambahkan juga di menu “Routers” untuk menghubungkan Radius pada Router B dengan user manager yang terpasang di Router A, klik pilihan Add New kemudian isikan parameter berikut
  • Isikan parameter Name dengan nama routerB
  • karena Radius pada router B tidak terhubung langsung dengan User manager yang berada di Rouer A maka isikan IP Address yang satu segment (direct connect) dengan Router Asesuai topologi yang dijelaskan sebelumnya untuk IP Address kita set “192.168.5.223”
  • kemudian untuk Shared secret kita sesuaikan dengan parameter secret yang ada di menu Radius Router B
  • Jika sudah tekan tombol Add 

Langkah selanjutnya selanjutnya pilih menu Profiles tab Profiles untuk menentukan limitasi yang akan di berikan kepada setiap user

tentukan limitasi yang akan di berikan kepada user, pilih Menu Profiles tab Limitations kemudian tentukan nilai Uptime, Download, Upload dan sebagainya
Langkah terakhir untuk memberikan hak akses internet pada  client yang berada di bawah Router A dan Router B kita dapat menambahkannya di menu Users tab Add, Sebagai contoh 
  • Untuk client  Router A Username : User2, Password : User2, Assign profile : 1jam

  • Sedangkan untuk client yang berada di bawah Router B kita buat Username = User3, Passwrod = User 3 kemudian untuk Assign profile = 1 jam 

Sampai di sini setiap user yang berada di bawah Router A dan router B sudah sudah dapat kita managemen menggunakan user manager yang terpasang pada Router A,  kita bisa memastikan jika konfigurasi yang kita buat sudah benar maka setiap user yang telah login akses internet akan tercatat pada menu Seasson



Referensi :
http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=46
Powered by Blogger.