Manajemen RSUD Jombang, Jawa Timur, menyiapkan ruang isolasi dan tim khusus dalam menangani wabah difteri. Hal itu dikatakan Dirut RSUD Jombang, dr. Puji Umbaran, Selasa (26/12/2017).
Dikatakan, untuk menangani pasien yang terkena difteri, RSUD Jombang menyiapkan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya. Difteri, jelas Puji, dapat menyerang pasien dengan usia berapapun. Karena itu pihaknya menyiapkan ruang dan tim khusus.
“Jika ada kasus yang terdiagnosa pasti dengan penyakit Difteri, maka RSUD Jombang sudah menyiapkan ruang perawatan isolasi. Ruang ini lengkap dengan sarpras dan SDM-nya yang tergabung dalam tim Isolasi,” kata Puji.
Sejauh ini, beber Puji Umbaran, pihaknya kesusahan menangani penyakit yang selalu memerlukan uji atau pencitraan laboratorium untuk membuktikan negatif dan positif terserang penyakit difteri.
Dijelaskan, difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Salah satu sifat virus penyakit ini yaitu mudah menular.
Puji Umbaran mengungkapkan, penyebab utama Difteri adalah kuman Corinebacterium Dphtery yang biasanya menyebar lewat partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi.
Partikel kuman di udara bisa muncul akibat batuk atau bersin orang yang terinfeksi difteri. Penyebab lainnya adalah kontak dengan benda-benda pribadi yang terkontaminasi. Seperti memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci, handuk dan mainan. Bahkan, menyentuh luka yang terinfeksi juga dapat membuat seseorang terkena difteri.
“Penderita difteri ini karena tertular oleh kuman Corinebacterium Dphtery. Biasanya menyebar lewat udara. Makanya kalau ada yang terinfeksi difteri langsung kita isolasi,” jelasnya, Selasa (26/12/2017).
Lanjut Puji, gejala difteri pada umumnya berupa sakit tenggorokan, demam, dan sakit tenggorokan. Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf. Sehingga terkadang bisa menyebabkan kematian.
Penyakit difteri, jelasnya, bisa diatasi dengan cara memberikan vaksin yang dibawah pengawasan tenaga medis profesional. Oleh karenanya, apabila menemukan gejala yang diduga penyakit difteri maka segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Dunia pendidikan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, digegerkan dengan beredarnya buku mata pelajaran Islam memlalui sebuah postingan di media sosial sejak beberapa hari lalu.
Di dalam buku mata pelajaran Islam itu tertulis bahwa orang yang boleh dijadikan imam adalah salah satunya banci. Dengan syarat, seluruh makmumnya perempuan.
Bagaimana pendapat Dewan Pendidikan Kabupaten Ponorogo tentang kata ‘banci’ dijadikan imam? “Kalau kata banci memang diperbolehkan menjadi imam,” jelas salah satu anggota Dewan Pendidikan setempat, Muh Muhsin, kepada awak media, Rabu (27/12/2017).
Namun, lanjutnya supaya masyarakat tidak salah menafsirkan kata ‘banci’ yakni orang yang memiliki kelamin ganda. Bukan, waria. “Yang lagi rame kan waria bukan kata ‘banci’ yang sebenarnya,” ungkap dia.
“Nah, yang perlu digarisbawahi, tentang kata banci dan waria itu berbeda,” tambah Muhsin.
Banci itu berjenis kelamin ganda. Sedangkan waria itu kejiwaannya yang ganda itu yang tidak boleh.
Namun, tentang kata banci yang tertulis di buku pedoman. Apalagi di buku pedoman agama Islam siswa sangat disayangkan. Karena, menurutnya, banyak siswa belum bisa membedakan antara banci dengan waria. Jika di buku pedoman guru mungkin berbeda.
Sementara, untuk penarikan buku tersebut tidak perlu. “Yang perlu jika memang beredar di Ponorogo, guru harus menginformasikan bahwa banci itu definisinya berkelamin ganda,” tukas Muhsin.
Postingan tersebut diunggah di grup Facebook Info Cegatan Warga Ponorogo (ICWP). Dan mendapat ribuan like dan ribuan komentar.

Akhirnya proyek pembangunan Water Park Ubalan Pacet selesai 100 persen, dan siap diuji coba gratis bagi masyarakat. Proyek sebesar Rp 18,7 miliar yang dikerjakan CV Samaco dari Malang ini selesai total setelah perpanjangan waktu 7 hari.
Inilah gambaran, Wisata Ubalan Pacet milik Pemkab Mojokerto yang dirubah menjadi Ubalan Water Park.
Banyak Perubahan yang dilakukan Pemkab Mojokerto didalam area wisata Ubalan Pacet, diantaranya menambah kolam bermain anak, dengan berbagai seluncur dan permainan air.
Djoko Widjayanto kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto mengatakan, luas area Ubalan Water Park mencapai 2,2 hektare, didalamnya ada kolam bermain yang luas yang diharapkan bisa menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Di Ubalan Water Park juga dilengkapi berbagai fasilitas, seperti kolam renang yang memenuhi standarisasi Nasional juga berbagai tempat nongkrong seperti adanya beberapa Gazebo.
Data Disparpora menyatakan, pengunjung wisata Ubalan Pacet selama ini mencapai 800 ribu pengunjung setiap tahun, dengan dirubah menjadi Ubalan Water Park, pengunjung lnya naik menjadi 1 juta hingga 1,2 Juta Pengunjung.(sma)

Satlantas Polres Mojokerto telah menuntaskan proses olah tempat kejadian perkara dan penyelidikan sementara kasus kecelakaan menewaskan tiga pengendara motor sekaligus di Jalan Raya Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Selasa (26/12) malam.
Dari penyeledikan sementara, sopir truk Fuso, Supriyanto, 56, resmi ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan, hari ini, korsp bersabuk putih tersebut telah menahan warga asal Purwoasri, Wonosari, Kabupaten Madiun tersebut.
Tersangka diduga melanggar UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Supriyanto juga disangka lalai dalam mengemudi hingga menyebabkan hilangnya nyawa tiga orang sekaligus.
”(hari ini) sopir truk fuso sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kasatlantas Polres Mojokerto, AKP Nopta Histaris Suzan kepada Jawa Pos Radar Mojokerto. Untuk kepentingan penyelidikan, truk Fuso Nopol L 2185 XF bermuatan permen penuh diamankan di Mapolres Mojokerto. Termasuk dua unit motor Honda Supra X 125 dan Honda Beat yang dikendarai para korban.  ”Yang bersangkutan (tersangka, Red) juga sudah kita tahan,” imbuh Nopta.
Dia menyebutkan, dari hasil penyelidikan dipadukan olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi-saksi, kecelakaan merenggut nyawa tiga pengendara ini diduga akibat terdapat masalah pada pengereman truk. Nopta menegaskan, truk berangkat dari Surabaya menuju arah Jombang ini mengalami rem blong. Sehingga, saat melintas di lokasi kejadian, tersangka tidak mampu mengendalikan hingga akhirnya keluar jalur dan menyasar dua motor sekaligus.
”Sementara karena rem blong. Malah, sebelum kejadian kecelakaan, pengereman truk diketahui sudah tidak berfungsi sama sekali,” tandasnya. Sekadar diketahui, kecelakaan menewaskan tiga pengendara motor ini terjadi Selasa (26/12) malam pukul 20.00. Para korban tertabrak dan terlindas truk Fuso yang berjalan nyelonong dari arah Surabaya.
Tiga korban tewas adalah Muh. Suheri, 35, dan putrinya, Zahra, 5, warga Dusun Kedungbendo, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko. Sedangkan, satu korban tewasnya lainnya teridentifikasi bernama Ihwan Purnomo, 35, juga warga Dusun/Desa Gemekan, Kecamatan Sooko. Semua korban diketahui tinggal dalam satu desa.
Para korban semula mengendarai motor Honda Supra X 125 dan Honda Beat hendak menyeberang jalan di U-turn di depan Masjid Agung Darussalam, Jalan Raya Desa Gemekan. Dari barat berencana menyeberang ke timur. Muh. Suheri memboncong istri dan anaknya, Farida dan Zahra, mengendarai motor Honda Supra X 125 Nopol S 3713 NW. Sedangkan, Ihwan sendirian mengendarai motor Honda Beat Nopol S 5123 PH warna hitam.
Saat berhenti di tengah U-Turn menunggu lengangnya arus kendaraan, keempat pengendara motor tersebut langsung disasar truk Fuso. Tiga korban tewas di lokasi, Muh Suheri dan putrinya Zahra, serta Ihwan Purnomo. Sedangkan Farida mengalami luka-luka dan masih shock berat. ”Sebelum kecelakaan saya sudah berusaha menginjak rem, tapi tidak berfungsi (blong). Karena jaraknya sudah terlalu dekat, truk akhirnya saya banting ke kanan,” papar Supriyanto.  
Powered by Blogger.